malam itu sepintas kulihat mukanya yg lebih merah dari biasanya, dan matanya yang sembab meyakinkan ku bahwa ada sesuatu yang telah terjadi. mama menangis tadi, tepat setelah melihat lembaran kertas berukuran postcard yang dengan sigap ia sembunyikan di bawah bantal....
mama tersadar akan kedatanganku, ia tersenyum dan menawarkan segelas susu cokelat, ia menuju dapur dan membuatnya. aku tahu hatinya teriris saat itu, lalu kuteringat sesuatu yg disembunyikannya dibawah bantal, ternyata foto Papa...
Papa yang sangat dicintainya, Papa yang selama 26 tahun hidup bersamanya, Papa yang merupakan ayah dari anak-anaknya, Papa yang belum genap 2 tahun meninggalkannya.. Aku pernah berfikir sebelumnya bahwa satu-satunya yg membuatku tegar hanyalah dia, mama..mama yang tak pernah sekalipun membasahi pipinya dgn air mata kehilangan di depanku, mama yg selalu terlihat tegar setiap kali ada hal yang mengingatkan papa. Bahkan di saat ku tak mampu menahan tangis saat tiba-tiba teringat papa, mama dengan wajah yg teduh tersenyum dan mencium kepalaku. padahal rasa kehilanganku tak seberapa dibanding mama.
Namun ternyata ia menangis, ia rapuh, ia begitu kehilangan. dan itu tak pernah ia tunjukan di depanku, di depan kami anak-anaknya. Ia menikmati itu sendiri... dan seusainya, meskipun ia tahu bahwa aku mengetahui itu semua, ia hanya tersenyum dan hanya mengatakan "Mama kangen Papa."
mama tersadar akan kedatanganku, ia tersenyum dan menawarkan segelas susu cokelat, ia menuju dapur dan membuatnya. aku tahu hatinya teriris saat itu, lalu kuteringat sesuatu yg disembunyikannya dibawah bantal, ternyata foto Papa...
Papa yang sangat dicintainya, Papa yang selama 26 tahun hidup bersamanya, Papa yang merupakan ayah dari anak-anaknya, Papa yang belum genap 2 tahun meninggalkannya.. Aku pernah berfikir sebelumnya bahwa satu-satunya yg membuatku tegar hanyalah dia, mama..mama yang tak pernah sekalipun membasahi pipinya dgn air mata kehilangan di depanku, mama yg selalu terlihat tegar setiap kali ada hal yang mengingatkan papa. Bahkan di saat ku tak mampu menahan tangis saat tiba-tiba teringat papa, mama dengan wajah yg teduh tersenyum dan mencium kepalaku. padahal rasa kehilanganku tak seberapa dibanding mama.
Namun ternyata ia menangis, ia rapuh, ia begitu kehilangan. dan itu tak pernah ia tunjukan di depanku, di depan kami anak-anaknya. Ia menikmati itu sendiri... dan seusainya, meskipun ia tahu bahwa aku mengetahui itu semua, ia hanya tersenyum dan hanya mengatakan "Mama kangen Papa."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar