Tak satupun kata yang dapat mewakilinya....
Hari itu aku ingin sekali memandangmu lebih dalam...
melihat sinar coklat bola matamu...
menyentuh raut datar wajahmu...
tapi malu lebih dahulu merengkuhku...
aku rindu saat-saat aku adalah milikmu..
aku rindu saat-saat kau adalah milikku..
tapi bahagia melihatmu
tetap menjadi penghibur hati yang menunggumu..
selalu aku ingin tekankan..
bahwa aku akan selalu ada untukmu kapan saja kau butuh..
selalu aku ingin katakan..
aku menyayangimu meskipun kelak kau melupakanku..
rasanya.... semua tentangmu hari itu terus saja terpateri dalam ingatku..
ada apa denganku?
apakah terlalu indah hari itu?
meski kutahu kau bukan lagi milikku..
meski kutahu kebahagiaan itu hanya sekejap untukku...
Tidak, aku tidak berusaha melupakanmu dengan mecari sinar baru...
meskipun diluar sana mungkin saja ada yg menungguku..
aku tak merasa aku akan mampu melupakanmu...
meskipun kelak kau kan lebih dahulu melupakanku..
atau bahkan menggantiku dengan sosok baru..
aku akan tetap mengingatmu... menyayangimu... peduli padamu...
walau aku tau tak kan pernah bisa aku buktikan semua itu..
karena semua pintu, ternyata tertutup untukku..
tertutup untuk kita sekedar bertemu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar