Selasa, 16 Agustus 2011

My Faithfulness

Kau kekasih....
meski di sinar matamu tak tersimpan bahasa hati yang merindu...
meski di tiap pra kata mu tak tertulis pesan sanubari yang mendamba...
meski di tiap gurat wajahmu tak tersirat isyarat mencinta...
aku kan tetap setia....
mendamba senyummu...
yang pelan saja mengalun lembut berikan warna dalam hariku yang sepi....
meski sempatku dibutakan oleh perasaan ingin dimengerti...
meski sempatku terisak karena diam mu yang perih menyiksaku....
aku akan tetap melangkah di satu poros yang sama....
menakar waktu untuk berjumpa denganmu dikemudian hari....
menghitung laju angin yang membawamu kembali....
meski terlalu indah mimpiku, aku tak kan mudah untuk mengakhiri...
bukan kasih....
bukan aku terlalu memandang mudah semua....
namun aku terlau letih untuk membuatnya sulit....
air mata, tangis sedih, hati yang perih, tak  kan pernah ku anggap pengorbanan...
tak kan pernah jadi hal yang sulit untuk kulewati....
karena aku merasa indah saat semuanya terjadi...
kan ku biarkan waktu berlari dengan liarnya...
tanpa pernah ku minta untuk berlari lebih cepat....
biarkan air mata mengiringinya.....
tanpa pernah ku minta untuk berhenti....
biarkan saja semuanya tetap seperti ini....
hanya satu yang membuatnya tampak sedikit berbeda....
hadirku....
yang semoga tak merusak biru langitmu....
aku tak kan pernah meminta mu wahai permata....
untuk sinari hari gelapku yang sedih...
tapi izinkanlah aku sedikit menyibak cahaya dari sinarmu...
semoga kelak kau mengerti.....

__Siti Aisyah__

Tidak ada komentar:

Posting Komentar