Sebuah amarah terkadang membuat berjuta penyesalan. kita mengedepankan emosi, maka akhirnya kita akan menyesali. mungkin semua yang selama ini bertahan dengan ke-labil-an kita terlihat fine-fine aja. tapi jangan pernah sesali karena suatu saat nanti mereka akan pergi. saat kesadaran akan penindasan yang kita lakukan terhadap mereka datang dan membuat mereka memutuskan pergi dari hidup kita.
Lalu, tak dapatkah kita sedikit saja lebih bijak dalam bersikap? tak dapatkah kita mendengar kritikan mereka tentang diri kita? tak dapatkah kita bertanya apa mau mereka? semua itu mungkin tak mudah untuk kita yang terbiasa didengar tanpa mendengar, terbiasa dikejar tanpa mengejar, terbiasa ditanya tanpa bertanya. tapi tak dapatkah kita melakukannya hanya untuk mempertahankan mereka yang setia? yang selalu berada disamping kita saat semua menjauh. yang mencari kita saat semua tak peduli..
Mereka mungkin tak bernilai tinggi, tapi apa yang telah mereka lakukan pada kita tak ternilai harganya. Tapi mereka bukan budak. bukan juga Fans. mereka itu kawanan yang peduli terhadap kita. yang ikut bersedih ketika kita menangis. yang ikut tertawa ketika bahagia. mereka juga bisa kecewa. juga bisa bersedih, juga bisa marah. tapi pernahkah kita mendengarnya, melihatnya, merasakannya. apakah kesedihan mereka juga kesedihan kita? apakah bahagia mereka juga bahagia kita? apakah amarah mereka juga ketakutan kita? pernahkah kita merasa bahwa mereka adalah mahluk yang berharga. yang tanpanya kita selalu merasa sendiri. tertawa sendri, bersedih sendiri, mengerjakan tugas sendiri, pergi ke sekolah sendiri, pulang sekolah sendiri, liburan sendiri...
apakah kita tak pernah berfikir jika itu semua menimpa kita. saat semua yang biasanya disamping kita menjauh karena ke-labil-an kita. jangan salahkan mereka karena tak bisa terima, mereka bukan tidak setia. karena mereka juga manusia. seperti kita yang punya amarah, punya rasa. mereka itu apa? dewa? bukan! mereka manusia biasa seperti kita. entah apa kata yang pantas untuk mereka selain kata SAHABAT....
sebuah kata yang bagiku tak penting keberadaanya. tak penting kita akui, tak penting kita publikasi. hanya butuh kita artikan sebagai separuh dari kehidupan kita. Merekalah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar