detak detik melodikan irama haru,
tak ingatkah kala itu angin berhembus merdu..
menyanyikan nada not dan noktah yang mengalun sendu.
mata itu pernah telanjang memandangku..
melulu penuh dengan kata-kata rayu..
meski banyak kata memenuhi penuh, tetap diam membisu..
kini langkahmu undur jauh dang lekang.
tak lagi setia menungguku pulang saat petang..
tak kan lagi kita kan bertemu pandang..
karena jiwa rasa cinta telah hilang..
tenggelam bersama kenangan mata telanjang..
yang degupkan jantung hingga pagi menjelang..
pernahkah kau rasa?
aku mempunyai sejuta asa..
mungkin sulit kan raih jadi nyata..
lantaran dirimu yang cepat merubah segala...
yang ragu mengarungi samudera..
jua tak mampu menahan resah..
sekali lagi aku berdiri tegar..
tanpa pedulikan penatnya hingar bingar..
yang mencaciku penuh cecar..
karena putusanku yang tak semana besar..
tentang luka yang diciptakan oleh sebuah kata "Pacar"
lalu membuaiku untuk tetap sabar, sembari ku cari makna dalam kabar..
Jakarta, 23 September 2011
----Siti Aisyah----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar